Perdagangan valas memberi Anda beberapa opsi untuk terlibat dalam pasar mata uang global. Di antara instrumen yang paling populer adalah Contracts for Difference (CFD), perdagangan Spot, dan kontrak Futures. Masing-masing instrumen ini hadir dengan fitur, manfaat, dan kekurangannya sendiri yang unik. Penting untuk memahami perbedaan ini sehingga Anda dapat membuat keputusan perdagangan yang tepat. Berikut ini adalah uraian langsung tentang perdagangan CFD vs perdagangan futures dan Spot dalam konteks perdagangan valas .
- Kontrak untuk Perbedaan (CFD):

Kontrak untuk Selisih, atau CFD, adalah alat yang cukup menarik yang memungkinkan Anda berspekulasi tentang pergerakan harga mata uang tanpa benar-benar memiliki aset tersebut. Alat ini melacak perubahan harga pasangan mata uang, yang memungkinkan Anda memperoleh keuntungan baik saat pasar naik maupun turun.
Katakanlah Anda ingin memperdagangkan pasangan mata uang EUR/USD menggunakan CFD. Anda berpikir Euro akan segera menguat terhadap Dolar AS. Jadi, Anda memutuskan untuk memasuki posisi long pada kontrak CFD EUR/USD. Salah satu keuntungan CFD adalah Anda dapat memanfaatkan posisi Anda—anggap saja rasio leverage 10:1. Anda menyetor $1.000 sebagai margin awal, yang memungkinkan Anda mengendalikan posisi senilai $10.000.
Sekarang, jika pasar bergerak sesuai keinginan Anda dan Euro menguat terhadap Dolar, nilai posisi CFD Anda akan naik sebesar 5%. Itulah sedikit keuntungan yang Anda peroleh, semua berkat perdagangan cerdas Anda!
Pada titik ini, posisi leverage Anda sebesar $10.000 telah naik 5%, sehingga total posisi Anda bernilai $10.500. Dengan investasi awal Anda (margin) sebesar $1.000, Anda telah memperoleh laba sebesar $500.
Namun, penting untuk memahami risiko yang menyertai leverage dalam perdagangan CFD. Meskipun leverage dapat meningkatkan keuntungan Anda, leverage juga dapat memperbesar kerugian Anda. Jika pasar bergerak melawan prediksi Anda dan Euro terdepresiasi sebesar 5%, posisi leverage Anda akan berkurang nilainya dengan persentase yang sama.
Dalam kasus ini, posisi leverage Anda sebesar $10.000 akan turun sebesar 5%, sehingga nilainya turun menjadi $9.500. Dengan margin awal Anda sebesar $1.000, Anda akan mengalami kerugian sebesar $500.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diingat:
- Leverage dapat memperbesar keuntungan dan kerugian – Ini adalah pedang bermata dua.
- Selalu ketahui toleransi risiko Anda – Pahami seberapa besar Anda bersedia kehilangan.
- Pantau posisi Anda secara aktif – Pasar dapat berubah dengan cepat, dan Anda perlu terus mendapatkan informasi.
- Pertimbangkan untuk menetapkan perintah stop-loss – Perintah ini dapat membantu membatasi kerugian Anda saat pasar bergerak melawan Anda.
Saat Anda terjun dalam perdagangan CFD, penting untuk diingat bahwa kerugian dapat melebihi jumlah yang awalnya Anda investasikan. Tentu, leverage dapat meningkatkan keuntungan Anda, tetapi juga membawa risiko yang lebih tinggi, terutama jika pasar memburuk.
Itulah mengapa sangat penting untuk menggunakan alat manajemen risiko, seperti perintah stop-loss, untuk membantu membatasi potensi kerugian Anda. Tetap disiplin dengan leverage Anda juga penting. Elemen-elemen ini penting untuk perdagangan CFD yang sukses.
Kelebihan:
- Leverage Tinggi:CFD memungkinkan pedagang untuk mengendalikan posisi yang lebih besar dengan jumlah modal yang relatif kecil, meningkatkan potensi keuntungan.
- Akses Pasar yang Beragam:Pedagang dapat terlibat di berbagai pasar, termasuk valas, saham, indeks, dan komoditas, semuanya melalui CFD.
- Peluang Penjualan Singkat:CFD memungkinkan pedagang untuk mengambil keuntungan dari penurunan harga dengan menjual aset yang tidak mereka miliki (short selling).
Kontra:
- Risiko Leverage:Walaupun leverage dapat meningkatkan potensi keuntungan, namun ia juga meningkatkan risiko kerugian, yang dapat mengakibatkan penipisan modal secara signifikan.
- Risiko Perdagangan OTC:Karena CFD diperdagangkan secara over-the-counter (OTC), pedagang mungkin menghadapi masalah transparansi harga dan risiko rekanan.
- Perdagangan Spot

Perdagangan spot adalah tentang membeli atau menjual mata uang pada harga pasar terkini untuk pengiriman segera. Tidak seperti perdagangan CFD vs futures, perdagangan spot tidak melibatkan leverage (dalam banyak kasus) atau kontrak dengan tanggal kedaluwarsa.
Misalnya, Anda ingin terjun ke pasangan mata uang EUR/USD di pasar spot. Jika kurs spot EUR/USD saat ini adalah 1,1500, itu berarti 1 Euro bernilai 1,1500 Dolar AS. Jika menurut Anda Euro akan menguat terhadap Dolar, Anda akan membeli pasangan EUR/USD pada kurs spot 1,1500. Untuk contoh ini, anggaplah Anda membeli 10.000 Euro.
Sekarang, jika Euro menguat dan kurs spot EUR/USD naik ke 1,1600, Anda dapat menjual kembali 10.000 Euro Anda ke Dolar AS dengan kurs yang lebih tinggi. Dengan cara ini, Anda akan mendapat untung dari apresiasi Euro.
Perdagangan spot populer karena sederhana, memungkinkan Anda mengeksekusi perdagangan dengan segera, dan menawarkan fleksibilitas. Ini sempurna bagi para pedagang yang menginginkan paparan langsung terhadap pergerakan mata uang tanpa kerumitan derivatif yang rumit atau tanggal kedaluwarsa yang tetap.
Kelebihan:
- Kesederhanaan:Perdagangan spot melibatkan pembelian dan penjualan mata uang secara langsung, membuatnya mudah dipahami tanpa kerumitan derivatif atau kontrak.
- Tidak Ada Kedaluwarsa atau Perpanjangan:Pedagang dapat menahan posisi tanpa batas waktu tanpa perlu khawatir tentang tanggal kedaluwarsa atau biaya rollover.
Kontra:
- Tanpa Leverage:Karena perdagangan spot umumnya tidak memiliki leverage, pedagang membutuhkan lebih banyak modal untuk mengambil posisi besar.
- Jam Perdagangan Terbatas:Perdagangan spot dibatasi pada jam operasional pasar valas, yang dapat mengurangi peluang perdagangan bagi beberapa pedagang.
- Kontrak Berjangka:
Kontrak berjangka di pasar valas adalah instrumen keuangan yang mengharuskan Anda, sebagai pembeli, untuk membeli (atau sebagai penjual, untuk menjual) pasangan mata uang tertentu pada harga yang ditetapkan (harga berjangka) pada tanggal yang akan datang. Kontrak ini memiliki fitur standar, seperti ukuran kontrak, tanggal kedaluwarsa, dan metode pengiriman, dan diperdagangkan di bursa yang teregulasi.
Terkait standarisasi, kontrak berjangka memiliki perincian khusus yang perlu Anda ketahui, termasuk pasangan mata uang, ukuran kontrak, tanggal pengiriman, dan ukuran tick. Misalnya, kontrak berjangka EUR/USD standar biasanya memiliki ukuran 125.000 euro dan tanggal kedaluwarsa yang ditentukan, seperti Jumat ketiga di bulan tertentu.
Tidak seperti pasar over-the-counter (OTC), di mana perdagangan CFD vs perdagangan berjangka biasanya terjadi, kontrak berjangka diperdagangkan di bursa yang teregulasi seperti Chicago Mercantile Exchange (CME) dan Intercontinental Exchange (ICE). Bursa ini bertindak sebagai perantara, menyediakan platform bagi pembeli dan penjual untuk mengeksekusi kontrak dengan lancar.
Bursa berjangka juga menggunakan lembaga kliring untuk menangani risiko yang terkait dengan kontrak-kontrak ini. Lembaga kliring ini memastikan bahwa kedua belah pihak memenuhi kewajiban mereka dan membantu mengurangi risiko rekanan dengan menjamin kinerja kontrak berjangka. Hal ini menambah lapisan transparansi pada pasar dan mengurangi kemungkinan gagal bayar.
Kontrak berjangka memiliki berbagai tujuan bagi para pelaku pasar. Kontrak ini tidak hanya untuk spekulasi, di mana para pedagang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan harga di masa mendatang; kontrak ini juga digunakan untuk melindungi diri dari risiko mata uang. Bisnis yang terlibat dalam perdagangan internasional sering kali mengandalkan kontrak berjangka valas untuk melindungi diri dari fluktuasi mata uang yang tidak menguntungkan yang dapat merugikan keuntungan mereka.
Saat Anda terjun dalam perdagangan berjangka, Anda akan menghadapi persyaratan margin awal yang ditetapkan oleh bursa. Anda harus menyetorkan margin awal sebagai agunan, untuk memastikan bahwa Anda dapat memenuhi kewajiban Anda. Selain itu, kontrak berjangka diselesaikan pada tanggal kedaluwarsa, baik melalui pengiriman fisik (untuk beberapa kontrak) atau penyelesaian tunai, di mana selisih antara harga berjangka dan harga pasar sebenarnya diselesaikan secara tunai.
Kelebihan:
- Kontrak Standar:Kontrak berjangka hadir dengan ketentuan yang telah ditentukan sebelumnya, mengurangi risiko rekanan dan memastikan transparansi harga.
- Lindung Nilai yang Efektif:Pedagang dapat menggunakan kontrak berjangka untuk melindungi diri dari fluktuasi mata uang, menjadikannya alat yang berharga untuk mengelola risiko bisnis internasional.
Kontra:
- Komitmen Modal:Perdagangan berjangka memerlukan setoran margin awal, yang dapat mengikat sebagian besar modal pedagang.
- Fleksibilitas Terbatas:Dengan ukuran kontrak dan tanggal kedaluwarsa yang tetap, perdagangan berjangka menawarkan lebih sedikit fleksibilitas dibandingkan dengan instrumen perdagangan lainnya.
Apa saja yang disediakan oleh sebagian besar broker ritel?
Jika Anda terjun ke dunia perdagangan, Anda mungkin sudah banyak mendengar tentang perdagangan CFD vs perdagangan berjangka dan perdagangan Spot. Sebagian besar pialang ritel fokus pada kedua opsi ini karena keduanya sangat populer. CFD, atau Contracts for Difference , memberi Anda fleksibilitas leverage, sehingga memudahkan akses ke berbagai pasar. Ditambah lagi, Anda dapat melakukan long atau short, yang menambah keseruan. Di sisi lain, perdagangan Spot adalah cara mudah untuk terlibat dalam pasar forex tanpa berurusan dengan derivatif yang rumit.
Kesimpulan
Singkatnya, setiap instrumen perdagangan—CFD, Spot, dan Futures—memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Jadi, sangat penting untuk memikirkan tujuan perdagangan Anda, seberapa besar risiko yang bersedia Anda ambil, dan apa yang Anda sukai sebelum memutuskan instrumen yang tepat untuk perjalanan perdagangan valas Anda.